Batu Ametis atau batu amathyst di Indonesia lebih sering disebut dengan nama batu kecubung atau batu Asihan. Meskipun sebagian besar berwarna ungu, namun ternyata tidak semua batu ametis Berwarna Ungu atau Lembayung. Kata ametis berasal dari bahasa Yunani, amethistons yang dalam bahasa Indonesia berarti penjaga mabuk arak.
Jenis batu cincin yang satu ini apabila dipanaskan di dalam pasir atau tanah lempung, perlahan-lahan warnanya akan berubah menjadi kuning emas. Setelah berubah menjadi Kuning Emas, biasanya batu tersebut digosok lagi dan menjadi Batu Citrine.
Jenis batu ametis yang berwarna ungu tua sering disebut-sebut cocok bagi para kaum ulama karena warna ungu tua melambangkan langit yang bersifat kasih sayang. Batu ametis ini cukup mudah didapatkan sehingga cukup mudah dipalsukan. Maka dari itu, sebaiknya Anda berhati-hati dalam memilih batu ametis yang asli.
Batu cincin bernama ametis atau kecubung ini dipercaya memiliki khasiat untuk mengendalikan amarah, mendatangkan perasaan sayang, memberi ketenangan dalam menghadapi permasalahan, sebagai penyebar bibit budi pekerti, memberikan semangat ketika mengalami kesulitan, bahkan batu ini juga dipercaya mampu melindungi para peminum alkohol atau minuman keras. Entah apa hubungannya, namun masyarakat mempercayainya seperti itu.
No comments :
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.