Chalcedony ini berasal dari bahasa Latin, yaitu chalcedonius. Istilah ini pertama kali dipublikasikan pada karya Pliny the Elder, “Naturalis Historia” yang digunakan untuk menyebut batu jenis jaspis yang tidak memiliki warna. Mengapa dinamakan chalcedony? Nama ini kemungkinan diangkat karena terinspirasi dari satu nama kota Chalcedon yang ada di Asia Kecil.
Struktur dari batu ini dahulu diketahui berserat atau yang disebut dengan kriptokristalin kuarsa. Namun belakangan diketahui bahwa jenis batuan chalcedony ini bersifat polimorf karena di dalam batu tersebut mengandung moganit.
Batu chalcedony ini sifatnya lebih mudah larut pada suhu yang rendah ketimbang kuarsa. Hal ini mungkin disebabkan karena chalcedony lebih halus yang membuat luas permukaan dan volumenya lebih tinggi karena keberadaan kandungan moganit di dalam chalcedony.
Satu-satunya daerah di Indonesia yang diketahui memiliki sumber daya alam jenis batu mulia kalsedon ini adalah kabupaten Pacitan yang terletak di Provinsi Jawa Timur.
No comments :
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.